Plasma Dapat Menghasilkan Bahan Bakar Yang ramah lingkungan

Proses Yang hampir sama dengan yang terjadi dalam televisi plasma ternyata dapat digunakan untuk menciptakan sesuatu alat yang dapat memproduksi Bahan bakar yang sangat ramh lingkungan. berdasarkan laporan yang di presentasikan tanggal 22 maret lalu pada pertemuan National Meeting of the American Chemical Society (ACS) ke 239 . Rekator ini sangat murah dan hanya teknologi rendahan hanya terdiri dari dua buah elektroda yang di picu dengan teganyan tinggi sehingga menghasilkan busur listrik (arc) seperti pada petir semburan ini disebut plasma yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan bahan bakar yang sangat bersih. sebagai contoh alat ini pernah diujikan pada mesin diesel dan hasilnya cukup mengagumkan karena mesin mengeluarkan emisi yang sepuluh kali lebih rendah daripada biasanya (tanpa alat ini).

“teknologi yang murah dan rendahan” ujar salah satu Doktor yang mengikuti pertemuan ini bahan yang di pakai juga tergolong “mudah didapat” karena banyak ditemukan di tempat kita tinggal. cukup menggunakan kayu dan keramik sebagai insulator bahkan untuk mebuatnya tidak diperlukan biaya yang mahal karena saya sendiri pernah membuatnya sewaktu proposal PKM saya dahulu di danai dikti. namun untuk uji coba pembuat bahan bakar dengan metode ini nampaknya belum pernah dilakukan di Indonesia (dulu plasma saya pakai hanya untuk mempercepat pertumbuhan tanaman).

Czernichowski mengatakan bahwa reaktor ini hanya seukuran kulkas seperti yang ada di rumah2 kita. rekator telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga sehingga dapat membersihkan gas pada saat proses glasifikasi sampah ang ada, biomassa dan sumber lain. dapat juga digunakan untuk memproduksi bahan bakar yang ramah lingkungan ( saya kurang begitu mengerti metode yang mereka gunakan).

Untuk bahan mentah yang dapat dijadikan bahan bakar bisa menggunakan sisa sisa dari tanaman jagung baik boggolnya maupun batang tananman ini, kemudian dapat juga digunakan minyak sisa yang sudah jenuh pada restoran restoran.

Czernichowski juga berkata bahwa produksi biofuel juga menunjukan agka yang yang tinggi yaitu 200 pound glyserol untuk setiap 2000 pound biodiesel yang dihasilkan. glyserol sagat mahal karena memerlukan penanganan kusus untuk dapat di perdagangkan sehingga dalam hal ini gliserol adalah sampah. namun dengan reaktor GlidArc gliserol ini di rubah menjadi carbon monoxida dan dan hydrogen untuk kemudian dapat diolah menjadi bahan bakar baru.kata dia

professor dari University of Orleans, prancis, Czernichowski merealisasikan bahwa non equirilibium cold plasma (plasma yang dalam keadaan tidak seimbang dan dingin) bisa disebut juga lucutan tegangan tinggi. dapat digunakan untuk memproduksi bahan bakar yang jauh lebih bersih dari apa yang ada sekarang.

mungkin masih perlu kebijakan politik sebelum minyak bumi yang ada sekarang ini digantikan semua oleh sesuatu yang lebih bersih.